Banyak catlovers yang baru punya kitten bertanya-tanya, berapa kali vaksin kucing dikasih sih? Apa benar tiap tahun harus di vaksin seperti yang sering saya dengar?
Wajib nggak sih empus mendapat vaksin? Soalnya kucingku di rumah aja nggak kemana-mana.
Nah kali ini mimin akan jawab pertanyaan kalian di sini nanti. Simak pembahasannya berikut ini ya.
Berapa Kali Vaksin Kucing
Berapa kali vaksin kucing bukan tergantung dari apakah kitten sering di rumah saja atau tidak. Melainkan berdasarkan usia dan kondisi kesehatan kucing.
Hal ini karenakan tujuan dari vaksinasi sendiri adalah untuk mencegah penyakit menular berbahaya yang dapat menginfeksi kucing di kemudian hari.
Kalau kamu adalah pemilik anabul yang rutin pergi ke petshop, maka kamu pastinya akan bertemu dengan kucing lainnya.
Sudah tahu belum? Harga Vaksin Kucing Di Puskeswan itu berapa.
Tidak menutup kemungkinan anabulmu akan berinteraksi dengan kucing lainnya yang belum tentu dalam keadaan sehat.
Untuk menghindari potensi penularan penyakit dari sesamanya, maka sebaiknya anabul kamu kasih vaksin sejak usia dini.
Usia yang ideal untuk pertama kali mendapat vaksin adalah usia 2 bulan pertama sejak ia lahir. Ingat ya bukan usia 2 bulan kamu merawat kucing.
Jika kamu punya kucing karena diberi oleh orang lain, maka sebaiknya kamu tanyakan kepada pemilik sebelumnya berapa usia kucing saat itu. Terus apakah ia sudah mendapatkan vaksin atau belum.
Berapa Kali Vaksin Kucing Dilakukan?
Vaksin kucing dilakukan sebanyak 2 kali di usia pertamanya. Dengan detail diberikan di bulan ke 2, dan diberikan di bulan berikutnya (usia sekitar 3 bulanan).
Jika di tahun pertama kucing sudah mendapatkan dua kali dosis penyuntikan, maka untuk selanjutnya kucing hanya hanya perlu mendapatkan vaksin satu kali tiap tahunnya.
Yaitu vaksin tetracat dan vaksin rabies (opsional).
Untuk jenis vaksin yang lain dapat kamu berikan apabila dokter merasa bahwa kucing mungkin memiliki faktor risiko penyakit lain yang membutuhkan vaksinasi.
Urutan Vaksin Kucing Yang Benar
Urutan vaksin kucing yang benar untuk pertama kali diberikan adalah vaksin tricat kemudian disusulkan vaksin tetracat.
Vaksin yang pertama yaitu vaksin tricat atau F3 adalah vaksin yang berguna untuk mencegah virus feline calicivirus, feline rhinotracheitis, dan feline panleukopenia.
Setelah di beri jarak interval 4 minggu, vaksin kedua yang di berikan adalah vaksin kucing F4 atau tetracat.
Hampir sama dengan fungsi vaksin sebelumnya, vaksin ini juga memberikan perlindungan dari penyakit menular berbahaya termasuk penyakit chlamydia.
Ketika anabul sudah melakukan dua kali vaksinasi, biasanya dokter akan menyarankan dosis vaksin ketiga.
Dosis vaksin ketiga yang di berikan bersifat opsional. Namun sangat di anjurkan karena bertujuan untuk melindungi penyakit rabies atau biasa di sebut vaksin rabies.
Untuk jenis vaksin rabies, proses pemberianya hanya boleh dokter hewan yang melakukannya. Jadi kamu jangan berani untuk coba-coba menyuntikkannya sendiri ya..
Nah ketika anabul sudah melakukan vaksinasi yang lengkap di tahun pertama, maka sudah saatnya memberikan vaksin booster.
Vaksin booster adalah jenis vaksinasi yang bertujuan untuk menjadi booster atau penguat terhadap antibodi yang sudah vaksin beri sebelumnya.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas sistem imun tubuh terhadap serangan virus menular berbahaya.
Karena seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kucing akan menurun, sehingga memudahkan virus untuk masuk dan menyerang.
Dalam kesempatan lain, doker mungkin juga akan memberikan vaksinasi tambahan yang berguna untuk penyakit tertentu.
Salah satu vaksinasi tambahan lainnya adalah vaksin leukimia yang berfungsi mencegah penyakit leukimia.
Lalu ada vaksin feline immunodeficiency virus (FIV) yang mirip dengan human immunodeficiency virus (HIV) pada manusia, yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Sekian pembahasan tentang berapa kali vaksin kucing yang bisa ia terima dalam setahun. Kalau kamu masih ragu, silahkan tuliskan pertanyaan kamu di kolom komentar ya.