Badilag Seorang pecinta kucing yang suka dengan tingkah lakunya dan ingin meniru Rasulullah yang memuliakan hewan berkaki empat tersebut. Sebagai pengalaman, saya pernah memelihar kucing sekaligus membuat website panduan memelihar kucing sampai dua kali. Dan untuk saat ini, saya sendang mencoba membuat situs kucing sedari awal yang lebih baik untuk pengganti situs yang sebelumnya.

3+ Cara Vaksin Kucing Sendiri di Rumah Biar Berhasil

vaksin kucing sendiri

Sebagai pemilik, pasti kamu pernah berkeinginan untuk memberikan vaksin kucing sendiri di rumah kan? Entah itu karena pengin hemat biaya atau yang lainya.

Tapi intinya pernah kan? Atau malah sekarang lagi pengin begitu?

Memang benar, pemberian vaksin sangat dianjurkan dan bahkan dapat bersifat wajib buat kitten kesayanganmu.

Dokter biasanya menganjurkan vaksinasi untuk kitten ketika berusia 2 bulan.

Bahkan ia akan mewajibkannya apabila kamu dan kucingmu hidup di lingkungan yang padat penduduk.

Karena anak kucing yang berusia 2 bulan dan hidup di wilayah padat penduduk cenderung lebih mudah untuk tertular penyakit dari hewan lain yang tidak di rawat dengan baik.

Maka dari itu, untuk menghindarkan ia dari penyakit menular akibat hewan lainnya, kamu perlu memberikan vaksinasi.

Nantinya Vaksin yang diberikan akan menjadi stimulus bagi sistem kekebalan tubuh kitten agar melindungi dia dari virus dan bakteri jahat.

Kemudian untuk daftar jenis virus yang dapat menyerang, diantaranya adalah seperti rabies, feline calicivirus, feline rhinotracheitis, feline panleukopenia, chlamydia, dan feline immunodeficiency.

Virus-virus ini dapat menyebabkan anabul kehilangan nafsu makan, mual, muntah, lesu, demam, mata berair, infeksi mulut, diare, dan bahkan kematian.

Selain itu vaksinasi juga untuk menghindari penyakit menular berbahaya (misal; rabies) yang dapat menyebabkan kematian pada manusia.

Vaksin Kucing Sendiri

Vaksin kucing sendiri tentu memiliki kelebihannya sendiri dibandingkan jika kamu pergi ke klinik atau dokter hewan.

Kelebihan yang paling kentara adalah menghemat biaya yang di keluarkan untuk tindakan medis dari dokter.

Kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar layanan dari dokter ahli. Terutama biaya penyuntikan dan konsultasi.

Biaya yang kamu keluarkan hanyalah uang untuk membeli vaksin kucing dan jarum suntiknya.

Baca juga: 5+ Makanan Kucing Pasca Vaksin Yang Sebaiknya Anda Pilih

Selain dari segi biaya, kelebihan lainnya kamu bisa memiliki waktu yang lebih banyak untuk menenangkan kitten agar tidak stres sebelum vaksinasi.

Karena umumnya hewan, jika di bawa ke tempat baru seperti klinik hewan, pasti akan tidak tenang dan stres sehingga bisa mengganggu proses vaksinasi.

Cara Vaksin Kucing Sendiri

Cara vaksin kucing sendiri cukup mudah dilakukan selama kamu mengetahui syarat dan tahapan vaksin pada kucing.

Jika keduanya sudah kamu kuasai, tentu akan sangat bermanfaat di kemudian hari.

Syarat Vaksin Kucing Sendiri di Rumah

Kemudian mengenai syarat vaksinasi pada kucing, silahkan cek di list berikut ini:

  • Kucing harus minimal berusia 2 bulan
  • Tidak sedang mengandung
  • Dalam keadaan sehat
  • Sudah minum obat cacing dan tidak sedang cacingan
  • Tidak ada kutunya
  • Punya nafsu makan yang bagus
  • Terbebas dari penyakit jamur dan kulit
  • BB minimal 1 Kg (atau sudah memenuhi kreiteria vaksin tertentu)

Setelah kamu memastikan syarat-syarat kucing boleh di vaksin terpenuhi, sekarang kamu perlu tahu tahapan dari vaksinasi.

Btw mau lihat gak soal Rekomendasi Vitamin Bulu Kucing Yang Bagus & Populer

Cara Vaksin Kucing Sendiri Di Rumah

Tahapan vaksinasi itu ada 3, dan itu adalah seperti dibawah ini:

1. Persiapan vaksinasi

Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, vaksinasi kucing harus dalam kondisi sehat dan tidak boleh stres.

Setelah memastikan kesehatan kucing, perhatikan syarat-syarat kucing boleh di vaksin lainnya. Jika semuanya terpenuhi, langkah selanjutnya adalah membeli vaksin dan jarum suntik.

Pastikan kamu membeli vaksin yang legal dan disetujui oleh dokter hewan kamu.

Mereka akan mengatakan aturan pemakaian vaksin dan larangannya. Contohnya seperti vaksin rabies yang dilarang untuk orang awam menyuntikkannya ke hewan.

2. Proses vaksinasi

Langkah selanjutnya adalah mengambil suntikan dan mengosongkan udara dalam suntikan dengan cara dorong tuasnya sampai mentok.

Masukkan jarum suntik ke dalam botol vaksin untuk mengambil isinya. Tarik tuas suntikan agar terisi secukupnya.

Ingat ya setiap jenis vaksin ada aturan dosis yang digunakan. Kamu bisa menanyakannya ke dokter hewan untuk yang satu ini.

Kalau suntikannya sudah terisi, tinggal menyuntikkannya ke dalam tubuh anabul.

Kemudian mengenai bagian tubuh anabul yang di suntik ada dua tempat. Yaitu bagian luar kanan kaki depan kucing (di bawah sendi siku) untuk jenis vaksin tricat atau tetracat.

Dan di bagian belakang kaki kiri luar (di bawah lutut) jika jenis vaksinnya adalah vaksin leukimia.

3. Pasca vaksinasi

Sesudah vaksinasi segera tutup jarum suntik yang habis di gunakan dan buang di tempat daur ulang sampah.

Berilah kucing Anda pelukan dan usapan lembut pasca proses vaksinasi agar anabul rileks dan tenang. Sebab perlu waktu beberapa hari untuk anabul beradaptasi dengan vaksin yang di berikan.

Jadi kalau bisa, di dampingi terus.

Selama waktu itu, anabul tidak boleh keluar rumah untuk menghindari kondisi kesehatan yang menurun pasca vaksinasi.

Beberapa kucing menunjukkan gejala penurunan nafsu makan, muntah, atau lesu tidak bergairah untuk bermain.

Jika anabul mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter hewan untuk meminta nasihat penanganan pasca vaksinasi.

Demikianlah artikel tenang vaksin kucing sendiri di rumah.

Catatan Terkait Vaksin Kucing Sendiri

Tetap berhati-hati ketika melakukan vaksin untuk anabul dan jangan lupa berkonsultasi dengan dokter hewan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Disclaimer: Sebaiknya untuk proses suntik vaksin tetap di lakukan oleh ahlinya (dokter atau petugas khsusus). Pokoknya tidak di sarankan untuk melakukan vaksin kucing sendiri di rumah.

Semoga bermanfaat!

Badilag Seorang pecinta kucing yang suka dengan tingkah lakunya dan ingin meniru Rasulullah yang memuliakan hewan berkaki empat tersebut. Sebagai pengalaman, saya pernah memelihar kucing sekaligus membuat website panduan memelihar kucing sampai dua kali. Dan untuk saat ini, saya sendang mencoba membuat situs kucing sedari awal yang lebih baik untuk pengganti situs yang sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *